Pages

Rabu, 16 November 2011

PRILAKU ETIKA BISNIS

1. 1. Bagaimana pendapat anda tentang pernyataan Kompetisi Lambang Ketamakkan?

Jawab :

Kompetisi adalah sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil yaitu yang mahir menghancurkan musuh-musuhnya.tetapi menurut saya pernyataan tersebut tidak benar , lewat ilmu kompetisi kita dapat merenungkan, membayangkan eksportir kita yang baru yaitu pada pasar bebas dimasa mendatang. Kemampuan berkompetisi seharusnya sama sekali tidak ditentukan oleh ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan. Inilah yang sering dikonsepkan berbeda oleh penguasa kita. pebisnis yang berhasil adalah “Seorang pebisnis yang berhasil adalah Seorang pebisnis yang memperoleh keberhasilan dan mencapai kesuksesan yang berlandaskan pada profesionalitas, kerja keras, kegigihan, keuletan dan kemampuan orang itu sendiri tanpa melakukan kecurangan sehingga tidak merugikan orang lain.

2. 2. . Berikancontoh penerapan moral dalam dunia bisnis diera pasar bebas saat ini (min 5)

Jawab :

- Dalam suatu pameran banyak perusahaan yang menggunakan wanita berpakaian minim menjadi penjaga stand pameran produk mereka dan menugaskan wanita tersebut merayu pembeli agar melakukan pembelian terhadap produk mereka.Dalam hal ini perusahaan dinilai hanya melakukan eksploitasi terhadap wanita penjaga stand, hanya menggunakan mereka untuk mendongkrak penjualan mereka.sebaiknya perusahaan lebih fair lagi dalam memamerkan produknya, lebih baik meningkatkan kualitas produk yang dijual.

- Menyatakan pernyataan benar itu benar jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

- Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi) Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara

- Kebanyakan iklan di media televisi, media cetak memberikan keterangan palsu terhadap produk yang ditawarkan dengan yang sebenarnya. Maka diharapkan produsen produk tersebut lebih memberikan keterangan yang nyata terhadap produk yang diiklankan, jangan membuat konsumen seakan-akan tertipu oleh keterangan palsu yang dibungkus apik oleh iklan yang menarik.

- Mencantumkan expire date pada produk. Agar mengetahui tingkat kelayakan produk yang digunakan.

- Pengusaha Indonesia dalam memproduksi produk-produk hasil hutan ,diharapkan lebih memperhatikan kelangsungan sumber alam

3. 3.Sebutkan contoh dari situasi benturan kepentingan dalam dunia bisnis min 4 dari 8 katagori yang ada?

Jawab :

1. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family) atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.

Contoh:
Seorang karyawan di suatu perusahaan memasukkan anggota keluarganya untuk dapat menempati suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus melewati tahapan recruitment seperti para pencari kerja lainnya
.

2. Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh atau kontrol terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan keluarga.

contoh:

Ketentuan bahwa karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan selama 3hari berturut-turut akan diberikan sanksi “pemberhentian secara tidak terhormat (pemecatan)” namun walau karyawan tersebut sudah melakukan kesalahan karena masih ada hubungan keluarga sehingga karyawan tersebut bebas atas sanksi pemecatan

3. Segala penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut.

Contoh:

Seorang karyawan disuatu perusahaan memberikan atau membocorkan rahasia perusahaan kepada temannya yang berkerja disuatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang sama.

4. Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan dengan atau berkeinginan mengambil andil di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing (competitor).

Contoh:

Seorang karyawan disebuah perusahaan memiliki usaha dibidang penyedian bahan baku, dan kemudian karyawan tersebut berusaha menggantikan aktifitas pemasok lain dengan memasukkan pasokan bahan baku dari usaha yang dia miliki tersebut ke perusahaan tempat dia bekerja.

Sumber :

http://jerysidjabat7.blogspot.com/2010/11/penerapan-moral-dalam-dunia-bisnis.html

http://dc338.4shared.com/doc/ydN77dzY/preview.html

http://devin27.wordpress.com/2010/01/04/etika-profesi-akuntansi/

Rabu, 26 Oktober 2011

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Teori Etika di antaranya :

1 . Etika Deontologi
Yaitu Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Tiga prinsip yang harus dipenuhi:

· Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban

· Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik.

· Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.

Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.

2. Etika Utilitarisme

Berasal dari kata Latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, berfaedah atau berguna,

Utilitarisme disebut lagi suatu teori teleoligis ( dari kata Yunani telos = tujuan), sebab menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan perbuatan. Dalam perdebatan antara para etikawan,

Tokoh-tokoh aliran ini adalah Jeremi Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873). Bentham merumuskan prinsip utilitarisme sebagai the greatest happiness fot the greatest number (kebahagiaan yang sebesar mungkin bagi jumlah yang sebesar mungkin). Prinsip ini menurut Bentham harus mendasari kehidupan politik dan perundangan. Menurut Bentham kehidupan manusia ditentukan oleh dua ketentuan dasar:

1. Nikmat (pleasure) dan

2. perasaan sakit (pain).

Oleh karena itu, tujuan moral tindakan manusia adalah memaksimalkan perasaan nikmat dan meminimalkan rasa sakit.

3. Etika Hak

Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama.

Dalam teori etika dulu diberi tekanan terbesar pada kewajiban, tapi sekarang kita mengalami keadaan sebaliknya, karena sekarang segi hak paling banyak ditonjolkan. Biarpun teori hak ini sebetulnya berakar dalam deontologi, namun sekarang ia mendapat suatu identitas tersendiri dan karena itu pantas dibahas tersendiri pula. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu teori hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok dengan penghargaan terhadap individu yang memiliki harkat tersendiri. Karena itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh dikorbankan demi tercapainya suatu tujuan yang lain.

Menurut perumusan termasyur dari Immanuel Kant : yang sudah kita kenal sebagai orang yang meletakkan dasar filosofis untuk deontologi, manusia merupakan suatu tujuan pada dirinya (an end in itself). Karena itu manusia selalu harus dihormati sebagai suatu tujuan sendiri dan tidak pernah boleh diperlakukan semata – mata sebagai sarana demi tercapainya suatu tujuan lain.

4. Etika Teleologi, berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil.Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna.

Dari sudup pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yant bertujuan untukmencari kenikmatan dan kesenangan.

2. Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.

Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya sendiri.

2. Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak.

5. Etika teonom

membicarakan norma-norma moral pada kehendak Allah. Sehingga nilai ini dinamai teori teonom; theosberarti Allah dan nomosberarti hukum. Etika teonom terdiri atas teori teonom murni dan teonom hukum kodrat. Menurut teori etika teonom murni, mengajarkan bahwa tindakan dikatakan benar bila sesuai dengan kehendak Allah dan dikatakan salah apabila tidak sesuai, suatu tindakan wajib dikerjakan jika diperintahkan Allah. Teori ini banyak dipegan oleh orang-orang beragama, namun tidak dibicarakan di sini sebagai pendapat beragama. Pendapat ini membebaskan kita untuk menilai sesuatu hal yang kita anggap buruk ditentukan oleh Allah seakan-akan secara sewenang-wenang. Sewaktu dikatakan benar jika sesuai dengan tujuan manusia atau sesuai dengan kodrat manusia.

Contoh Etika umum :

1. Etika Berbicara

Menghindari perkataan kasar, keras, dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.

2. Etika Bergaul dengan Orang Lain

· Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.

· Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.

3. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua

Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan membesarkan, mendidik dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan batin, baik materi, tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun mereka tidak mengharapkan balasan atas kasih sayang dan pengorbanan kepada kita.

4. Etika Dalam Berpakaian Dan Memandang

Fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat sekaligus perhiasan agama Islam memerintahkan agar setiap orang memakai pakaian yang baik dan bagus, baik berarti sesuai dengan fungsinya yaitu menutupi aurat, sedangkan bagus berarti memadai (serasi) sebagai perhiasan penutup tubuh yang sesuai kemampuan si pemakai. Untuk keperluan ibadah sholat di masjid kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih (terhindar najis).

5 . Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama

Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan, perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.

Paham hedonisme di era saat ini ?

Paham Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia dan menurut saya bila paham tersebut di terapkan pada era saat ini maka maka secara otomatis para penganutnya akan menjauhi segala bentuk tindakan yang hanya akan membuat kesenangan yang diraihnya menghilang. Tetapi sejalan dengan hukum sebab akibat, maka adanya hedonisme tidak mungkin lebih awal dari usaha peraihan kesenangan itu. Persentase dari hasil sikap hedonisme ini lebih banyak mengantarkan penganutnya kepada keduniawian belaka yang mana hanya akan mendapatkan kelelahan atas bentuk mempertahankannya akan tetapi tidak bernilai secara moral. Bahkan jika sikap hedonisme diterapkan sebagai pandangan dalam suatu Negara, maka niscaya Negara tersebut akan mengalami kemunduran dalam hal apapun. Selayaknya kita harus mengadakan perubahan. Yaitu dengan merubah pandangan hedonis menjadi pandangan keilmuan, dan juga membiasakan diri untuk bersikap apa adanya dan menghargai segala bentuk karunia Tuhan yang telah kita dapatkan dengan semangat bersyukur karena semua ini adalah keutamaannya.

Daftar pustaka

kumpulantugasdanmakalahekonomi.

http://dahlanforum.wordpress.com

Selasa, 31 Mei 2011

Seahorse


Scientific classification

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Actinopterygii

Subclass: Neopterygii

Infraclass: Teleostei

Order: Syngnathiformes

Family: Syngnathidae

Subfamily: Hippocampinae

Genus: Hippocampus
Rafinesque, 1810[1]




Seahorses is the fish genus Hippocampus within the family Syngnathidae, in order Syngnathiformes. Syngnathidae also includes the pipefishes. "Hippocampus" comes from the Ancient Greek hippos meaning "horse" and kampos meaning “sea monster”.
There are nearly 50 species of seahorse. They are mainly found in shallow tropical and temperate waters throughout the world. They prefer to live in sheltered areas such as seagrass beds, coral reefs, or mangroves. They bob around in sea grass meadows, mangrove stands, and coral reefs where they adopt murky brown and gray patterns to camouflage themselves among the sea grass. During social moments or in unusual surroundings, seahorses turn bright colors.

Description
Seahorses are named for their equine profile. Although they are bony fish, they do not have scales, but rather a thin skin stretched over a series of bony plates arranged in rings throughout their body. Each species has a distinct number of rings. Seahorses swim upright, another characteristic that is not shared by their close pipefish relatives, which swim horizontally. Seahorses have a coronet on their head, which is distinct to each individual, much like a human fingerprint. They swim very poorly by using a dorsal fin, which they rapidly flutter and pectoral fins, located behind their eyes, which they use to steer. Seahorses have no caudal fin. Since they are poor swimmers, they are most likely to be found resting, with their prehensile tails wound around a stationary object. They have long snouts, which they use to suck up food, and eyes that can move independently of each other, much like a chameleon. Seahorses eat small shrimp, tiny fish, crustaceans and plankton.
Reproduction
The male seahorse is equipped with a brood pouch on the ventral, or front-facing, side. When mating, the female seahorse deposits up to 1,500 eggs in the male's pouch. The male carries the eggs for anywhere from 9 to 45 days until they emerge, expelling fully-developed, miniature seahorses in the water. Once the seahorse babies are released into the water, the male's role is done and he offers no further care. Throughout gestation, which in most species requires two to four weeks, his mate visits him daily for “morning greetings”. They interact for about 6 minutes, reminiscent of courtship. The female then swims away until the next morning, and the male returns to vacuuming up food through his snout.

Courtship
Before breeding, seahorses court for several days. Scientists believe the courtship behavior synchronizes the animals' movements so that the male can receive the eggs when the female is ready to deposit them. During this time they may change color, swim side by side holding tails or grip the same strand of sea grass with their tails and wheel around in unison in what is known as a “pre-dawn dance". They eventually engage in a “true courtship dance" lasting about 8 hours, during which the male pumps water through the egg pouch on his trunk which expands and opens to display its emptiness. When the female’s eggs reach maturity, she and her mate let go of any anchors and snout-to-snout, drift upward out of the seagrass, often spiraling as they rise. The female inserts her ovipositor into the male’s brood pouch and deposits dozens to thousands of eggs. As the female releases her eggs, her body slims while his swells. Both animals then sink back into the seagrass and she swims away.


Gestation
The male releases his sperm directly into seawater where it fertilizes the eggs, which are then embedded in the pouch wall and become surrounded by a spongy tissue. The male supplies the eggs with prolactin, the same hormone responsible for milk production in pregnant mammals. The pouch provides oxygen as well as a controlled environment incubator. The eggs then hatch in the pouch where the salinity of the water is regulated; this prepares the newborns for life in the sea.
The number of young released by the male seahorse averages 100–200 for most species, but may be as low as 5 for the smaller species, or as high as 1,500. When the fry are ready to be born, the male expels them with muscular contractions. He typically gives birth at night and is ready for the next batch of eggs by morning when his mate returns. Like almost all other fish species, seahorses do not nurture their young after birth. Infants are susceptible to predators or ocean currents which wash them away from feeding grounds or into temperatures too extreme for their delicate bodies. Less than 0.5% of infants survive to adulthood, explaining why litters are so large. These survival rates are actually fairly high compared to other fish, because of their protected gestation, making the process worth the great cost to the father. The eggs of most other fish are abandoned immediately after fertilization.

Feeding habits
Seahorses feed on small crustaceans floating in the water or crawling on the bottom. With excellent camouflage and a lot of patience, seahorses ambush prey that float within striking range. Mysid shrimp and other small crustaceans are favorites, but some seahorses have been observed eating other kinds of invertebrates and even larval fish.
While many aquarium hobbyists keep seahorses as pets, seahorses collected from the wild tend to fare poorly in home aquaria. Many eat only live foods such as brine shrimp and are prone to stress, which damages their immune systems and makes them susceptible to disease.
In recent years, however, captive breeding has become more popular. Such seahorses survive better in captivity, and are less likely to carry diseases. They eat frozen mysidacea (crustaceans) that are readily available from aquarium stores, and do not experience the stress of moving out of the wild. Although captive-bred seahorses are more expensive, they take no toll on wild populations.

Use in Chinese medicine



Seahorse populations are thought to have been endangered in recent years by overfishing and habitat destruction. The seahorse is used in traditional Chinese herbology, and as many as 20 million seahorses may be caught each year and sold for this purpose. Medicinal seahorses are not readily bred in captivity as they are susceptible to disease and it is believed that they have different medicinal properties from aquarium seahorses. Seahorses are also used as medicines by the Indonesians, the Central Filipinos, and many other ethnic groups around the world.

Threats & Future
Most seahorse species are data deficient. This means there is not enough information to make a proper assessment about their risk of extinction. Because seahorse population is unknown, there is a greater risk of losing more seahorses because of the lack of information about how many are dying each year, how many are being born, how many are used for souvenirs, etc. Seahorse habitats are in great danger though. Coral reefs and seagrass beds are deteriorating, meaning seahorses have fewer places to live. Also as stated above, seahorses are used to Chinese Medicine and as souvenirs, which definitely cuts their population down significantly each year.

Minggu, 24 April 2011

sistem pendidikan di indonesia dan di amerika

SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN DI AMERIKA
DI INDONESIA
Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru...yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan...atau apapun. Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum. Ini adalah protet buram masyarakat Indonesia yang memuja gelar melampaui batas. Dengan titel, seakan-akan masa depan lebih mudah. Padahal, nasib ditentukan oleh kerja keras...dan sebagian masyarakat Indonesia mencari jalan pintas. Tak heran, jika kasus wakil rakyat yang melakukan jual beli gelar agar kelihatan mentereng menyeruak di mana-mana. Dan dengan kepala kosong, mereka mencoba mengkonsepsikan pemerintahan Indonesia. Apa yang terjadi? Undang-undang sekedar lobi-lobi politik dimana semuanya UUD (ujung-ujungnya duit).
Dasar, fungsi dan Tujuan pendidikan Indonesia:
Dasar Pendidikan di Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan fungsi dari dari pendidikan Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Adapun jalur pendidikan di Indonesia yaitu :
1. Pendidikan formal,
2. Nonformal, dan
3. Informal
Jalur PendidikanFormal Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. Pendidikan dasar,
2. Pendidikan menengah,
3. Dan pendidikan tinggi.
Jenis pendidikan mencakup:
1. Pendidikan umum,
2. Kejuruan,
3. Akademik,
4. Profesi,
5. Vokasi,
6. Keagamaan, dan
7. Khusus.
Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam)tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa dipungut biaya
Pendidikan dasar berbentuk:
1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas:
1. pendidikan menengah umum, dan
2. pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. akademi,
2. politeknik,
3. sekolah tinggi,
4. institut, atau
5. universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi:
1. pendidikan kecakapan hidup,
2. pendidikan anak usia dini,
3. pendidikan kepemudaan,
4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. pendidikan keaksaraan,
6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
7. pendidikan kesetaraan, serta
8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
1. lembaga kursus,
2. lembaga pelatihan,
3. kelompok belajar,
4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.


Daftar Istilah – istilah yang ada dalam pendidikan
Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional ,Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Sistem pendidikan nasional ,Keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Peserta didik , Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Jalur pendidikan , Wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Jenjang pendidikan , Tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Jenis pendidikan , Kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Satuan pendidikan , Kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Pendidikan formal , Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal ,Jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan informal ,Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan anak usia dini , Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan jarak jauh ,Pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.
Standar nasional pendidikan , Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wajib belajar , Program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

DI AMERIKA

Sistem Pendidika Amirika

Tujuan pendidikan Amirika

Tujuan utama pendidikan di Amirikal sering diarahkan pada pencapaian kebudayaan (lacultura).dalam pengertian ini kebudayaan mengisyaratkan pembangunan artistik dan intelektual . orang yang terpelajar (cultured person )adalah orang yang sopan, memperlihatkan kehalusan budi pekertinya, menunjukkan kemampuan verbal yang tinggi. Bila dilihat dari devinisi ini menunjukkan ciri-ciri kalangan atas .

Peseta didik; di Amirika pada pendidikan dasar sangat dipengaruhi oleh adanya kesenjangan standart, fasilitas, dan motivasi antara wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan. Sekolah dasar di pedesaan terutama kekurangan buku-buku dan perlengkapan. Sekolah dasar di desa bukan tempat kerja yang populer bagi para guru karena gajinya rendah dan kondisdi hidup kurang layak

Jenjang pendidikan di Amirika

1. Pendidikan dasar.: masa pendidikan dasar di Amirika bervariasi dari 4 sampai 7 tahun ( kebanyakan 6 tahun ) pendidikan dasar merupakan pendidikan terakhir yang ditempuh kebanyakan anak

2. Pendidikan menengah: Kebayakan pendidikan di Amirika memiliki sistem pendidikan dasar menengah dengan lama pemdidikan 7 atau 12 tahun. Sekolah menengah akademi yang sangat dihormati biasanya di sebut lecio, instituto, atau celegio, lama pendidikannya 5 sampai 7 tahun dan bergerak diberbagai tingkat sekolha persiapan untuk masuk universitas dan sebagai batu loncatan ke arah perbedaan kedudukan sosial. Sedangkan mata pelajaranyang di jarkan di sekolah menengah, baik negeri maupun swasta, ditentukan pusat kementrian pendidikan.

3. Pendidikan universitas; secra tradisional, universitas di Amirika pada hakekatnya merupakan gabungan antara sekolah, fakultas, dan menyusul kemudian lembaga riset yang kesemuanya bersifat individual. Baru-baru ini beberpa institusi khusus teknik dan pertanian juga menerima gelar sebagai “Universitas”. Siswa yang tamat sekolah menengah dan memperoleh gelar sarjana muda. Sistem pemerintahan di AS hampir mirip dengan di Indonesia. Terdiri dari 3 lapis pemerintahan yaitu pusat disebut Federal atau Sentral Goverment, pemerintah provinsi atau negara bagian yang disebut State goverment dan yang ketiga pemerintah kota atau kabupaten yang disebut Local Goverment. Ada 51 negara bagian atau state di AS, dan ada sekitar 10 sampe 30 kota/kabupaten atau disini disebut Town / City disetiap negara bagian.

Sistem pemerintahan di tiap lapis juga hampir mirip dengan di Indonesia. Ada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Lembaga legislatif ditingkat pusat menggunakan sistem bikameral atau sistem dua kamar, sama dengan di Indonesia ada DPR dan DPD, jumlah DPR plus DPD sama dengan MPR, disini MPR disebut Congress beranggota sebanyak 535 orang yang terdiri dari House (semacam DPR-RI) beranggota 435 orang dan Senate (semacam DPD)beranggota sebanyak 100 orang. Ditingkat state atau negara bagian atau provinci juga terdiri dari Representative (=House) dan Senate. Sedangkan ditingkat lokal hanya ada representative. Ditingkat lokal disetiap 200 orang penduduk ada 1 orang representatif, jadi contohnya ditempat kami tinggal di kota Amherst penduduknya ada 22.000 orang, maka wakil rakyatnya (representatif) ada 110 orang. Wakil rakyat ini kemudian memilih perwakilan mereka lagi atau bisa juga disebut tim formatur atau disini disebut selectman atau Selectboard sebanyak kurang lebih 5 orang yang mempunyai tugas memilih walikota (Mayor) atau Bupati (Town manager). Tidak terkait dengan itu, masyarakat juga memilih melalui pemilu lokal yang disebut wakil-wakil mereka yang akan mengurus urusan pendidikan, yaitu yang disebut school commitee atau komite sekolah. Bedanya dengan di Indonesia komite sekolah adanya ditiap sekolah, tapi di AS komite sekolah adanya ditingkat kota/kab. Jadi mungkin mirip dengan Dewan Pendidikan di Indonesia, hanya bedanya komite sekolah di AS dipilih langsung oleh rakyat. Komite sekolah ini berjumlah berkisar 5-7 orang tergantung jumlah penduduk, dan mereka akan memilih yang disebut Super Intendants sebanyak 1 orang. Maka untuk urusan pendidikan komite sekolah berfungsi sebagai legislatifnya dan super intendant sebagai eksekutifnya atau kepala dinasnya. Jadi semacam ada 2 pemerintahan ditingkat lokal, yaitu pemerintahan yang mengurus pendidikan, dan pemerintahan yang mengurus selain pendidikan. Eksekutif yang mengurus pendidikan disebut super intendant dan eksekutif yang mengurus selain pendidikan disebut mayor atau town manager. Pendapatan pemerintah lokal berasal dari pajak property yang dipungut dari masyarakat, uang ini dipegang oleh mayor/town manager dan 60% dari uang ini diserahkan kepada Super Intendant. Ketika kami sempat bertemu denganseorang mantan walikota Amherst, beliau menyatakan pusing dengan komite sekolah,karena uang saya sebagian besar dipakai buat mengurus pendidikan.
Amerika Serikat terdiri dari berbagai orang dari negara-negar lain didunia. makanya AS sering disebut sebagai Negri Imigran. Meskipun imigran tapi mereka diperlakukan sama. Demokrasi dan hak setiap individu dijunjung tinggi. Keberhasilan letaknya pada individu masing2 bukan pada sistemnya. Ketika di Newyork saya melihat banyak gelandangan berkeliaran dikota yang sangat padat, lebih padat dari jakarta. Lebih padat dari pusat pertokoan di kota Sukabumi. Dan orang miskin juga banyak, tetapi itu bukan lantaran mereka tidak diperhatikan pemerintah, tetapi karena mereka sendiri yang mau seperti itu, dan sebagiannya lagi karena sudah dirusak oleh obat-obat bius. Ternyata etnik yang tergolong kaya di AS adalah etnik kulit putih asli AS dan orang Asia, dan yang miskin kebanyakan orang kulit hitam, suku African American dan orang Hispanik (Amerika Latin). Kalo dari sisi agama, yang kaya adalah orang Yahudi dan Muslim. Ada sekitar 10% dari seluruh penduduk AS yang paling kaya. penghasilan pemerintah pusat atau federal adalah dari pajak penghasilan atau PPH (kalo tadi pemerintah lokal penghasilannya dari pajak proverty atau PBB). Dari keseluruhan pendapatan banyak 70%nya berasal dari 10% orang paling kaya di AS.

Tugas dari Komite Sekolah adalah : mengurus anggaran pendidikan, mengangkat Super Intendant (SI), membuat kebijakan pendidikan termasuk kurikulum, dan melaporkan ke publik (masayarakat). Tugas SI adalah : Mengangkat Principals atau Kepala Sekolah, mengangkat staf dan direktur-direktur pendidkan (subdin-subdin), melaksanakan pengelolaan pendidikan, dan melaporkan ke komite sekolah. Tugas dari Principals adalah : Sebagai manager di sekolah, mengangkat guru-guru, melaksanakan kurikulum dan melaporkan ke SI. Tugas guru adalah membuat draft kurikulum, menentukan buku (tapi tidak boleh menjual), mengajar, melaporkan keprincipals. Keuangan untuk pendidikan yang diberikan ke SI melalui komite sekolah berasal dari 60% kekayaan pemerintah lokal, 40% kekayaan pemerintah state dan 10% kekayaan pemerintah pusat. Tetapi ketika pemerintah state dan pusat memberikan kekayaannya ke komite sekolah, maka komite sekolah wajib menerima kebijakan-kebijakan pendidikan pemerintah pusat dan state yang terkait dengan jumlah uang yang diberikannya itu.
Di Indonesia kita mengenal wajib belajar SD dan SMP. Di Amerika kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh warga sudah lama diberlakukan. wajib belajar di AS mulai dari SD sampai SMA. Tapi pemerintah menggratiskan biaya sekolah sejak TK sampai SMA untuk sekolah-sekolah negri. Untuk sekolah swasta, pemerintahan dipusat sampai lokal tidak memberikan anggaran apapun, dan sebaliknya sekolah itupun tidak diwajibkan mengikuti seluruh kebijakan pemerintah dibidang pendidikan.

Pada tahun 2001 pemerintah pusat melakukan Reformasi di bidang pendidikan dengan meluncurkan kebijakan NCLB atau No Child Left Behind atau Tak ada satupun anak yang tertinggal dibelakang. Kebijakan ini terkait dengan mutu atau kualitas anak didik. Negara bagian Massachusetts yang selalu terbaik dalam pendidikan telah lebih dulu mengawali kebijakan ini pada tahun 1993. Kebijakan NCLB ini antara lain dilakukan dalam bentuk penciptaan standar-standar mutu hasil didik dan pelaksanaan Ujian Nasional. Pemerintah pusat memerintahkan pemerintah negara bagian untuk membuat standar pendidikan, membuat kurikulum, membuat soal Ujian nasional dan menyelenggarakan Ujian nasional. materi yangdiujikansampaisaatini baru Matematik dan Bahasa Inggris, tapi tahu depan akan ditambah SejarahASdan IPA.

Intervensi pemerintah pusat dalam pendidikan dilakukan karena melihat kualitas pendidikan anak-anak SMA sangat menurun. Angka Drop Out (tidak meneruskan sekolah) sebesar rata-rata 50%, dari 50% yang ikut Ujian nasional lulus 90%, dari yang lulus ini sebagian meneruskan kuliah dan sebagian lagi bekerja. Sebelum masuk perguruan tinggi atau bekerja mereka juga di tes, dan hanya 50% dari yang ikut tes lulus masuk perguruan tinggi atau bekerja. akibatnya banyak pengangguran atau bekerja ditempat yang dibayar murah, dan akibatnya angka kemiskinan makin meningkat, seterusnya pembayar pajak semakin sedikit dan pendapan negara semakin berkurang.

Kesimpulan

Sebagaimana telah dikemukakan pada sebelumnya maka perbandingan sistem pendidikan Indonesia dengan Amirika Latin sedikit berbeda dengan pendidikan yang ada di Indonesia saat ini terutama di lihat dari faktor peserta didik, di mana peserta didik; di Amirika latin pada pendidikan dasar sangat dipengaruhi oleh adanya kesenjangan standart, fasilitas, dan motivasi antara wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan. Sekolah dasar di pedesaan terutama kekurangan buku-buku dan perlengkapan. Sedangkan di Indonesia sudah hampir tidak ada kesenjangan antara kota dan desa karena sistem pendidika di Indonesia berlandaskan pada undang-undang uang berbunyi semua wagra negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak

Referensi

http://hadirukiyah2.blogspot.com/2009/09/perbandingan-sistem-pendidikan-di.html

http://www.depdiknas.go.id/content.php?content=file_sispen

http://syafrilhernendi.com/2009/01/18/sistem-pendidikan-di-amerika/